Sabung ayam adalah sebuah tradisi mengadu ayam jantan di sebuah arena pertandingan.
Sejarah Tradisi Sabung Ayam di Indonesia
Sabung ayam bangkok sudah menjadi sebuah tradisi di setiap kota yang ada di Indonesia, karena tradisi ini sudah ada dan dikenal sejak jaman dahulu. Namun, tradisi sabung ayam saat ini sudah disalah gunakan untuk melakukan perjudian di dalamnya. Sehingga, hal ini membuat praktik sabung ayam menjadi dilarah oleh pemerintah, karena mengandung kegiatan perjudian. Lalu apakah anda sudah mengetahui asal – usul sabung ayam di Indonesia?
Sejarah Tradisi Sabung Ayam di Indonesia
Sejarah sabung ayam di Indonesia sendiri berbeda – beda tergantung daerahnya di Indonesia. Tradisi sabung ayam di Indonesia sudah ada sejak berabad – abad yang lalu. Permainan sabung ayam pada s128 ini kemudian harus dicermati dan dibedakan antara perjudian dan ritual agama. Sabung ayam pada dasarnya merupakan bagian dari ritual dalam acara keagamaan, namun pada perkembangannya tradisi ini justru dijadikan sebagai bahan pertandingan dengan cara mempertaruhkan uang. Untuk itu, anda perlu mengetahui sejarah perkembangan permainan sabung ayam di Indonesia, yakni sebagai berikut:
- Jawa
Sejarah sabung ayam di Pulau Jawa berasal dari sebuah cerita rakyat, yakni Cindelaras. Raja Jenggala memutuskan untuk mengadu ayam sakti yang dimiliki oleh Cindelaras dengan ayam yang dia miliki. Pada pertandingan tersebut terdapat sebuah kesepakatan, jika ayam milik Cinderalas kalah, maka ia harus dihukum pancung, namun jika Raja yang menang, maka setengah dari kekayaan Raja Jenggala akan menjadi mili Cindelaras. Pada pertarungan sabung ayam tersebut ayam sakti milik Cindelaran mampu mengalahkan ayam Raja Jenggala hanya dalam jangka waktu beberapa menit saja. Akhirnya, Raja Jenggala mengakui kehebatan dan kesaktian ayam yang dimiliki oleh Cindelaras dan mengakui bahwa ia adalah anak yang lahir dari permaisurinya yang telah diasingkan dari kerajaan karena rasa iri dari selir di kerajaan tersebut.
Selain cerita di atas, permainan sabung ayam juga berperan penting dalam pembentukan politik di pulau Jawa. Dulu kala ada sebuah kejaraan bernama Singosari yang mengadakan pertandingan sabung ayam. Pada acara tersebut memiliki aturan untuk tidak boleh membawa senjata dalam bentuk apapun, termasuk keris. Anusapati kemudian berencana untuk mengikuti pertandingan sabung ayam tersebut, namun ibunya, Ken Dedes, menasihatinya agar tidak melepaskan keris yang melekat pada tubuhnya. Pada saat acara sabung ayam tersebut, Anusapati melepaskan keris yang ia bawa. Ternyata, pada saat sabung ayam tersebut berlangsung terjadilah sebuah kekacauan yang sangat besar dan menewaskan Anusapati yang dibunuh oleh Tohjaya yang merupakan adik kandung dari Anusapati.
Baca Juga : Situs Judi Poker Terpercaya Tempat Masang Permainan Paling Tepat
- Bugis
Masyarakat Bugis telah mengenal permainan sabung ayam sejak lama dan sudah melekat di masyarakat tersebut hingga saat ini. Masyarakat Bugis sendiri sangat dikenal dengan mitologi ayamnya. Hal ini bisa dibuktikan dengan pemberian gelar kepada Sultan Hasanudin, yakni Haanties van Het Oosten yang artinya ayam jantan dari timur. Tokoh Sawerigading yang merupakan tokoh utama dana sebuah cerita rakyat juga disebut sangat menyukai permainan sabung ayam. Hal ini disebutkan dalam kitab La Galiho. Pada kitab tersebut juga menceritakan bahwa orang jaman dulu belum bisa dikatakan pemberani jika belum memiliki kebiasaan berjudi, minum arah, dan sabung ayam. Sehingga, seseorang harus membuktikan ketiga hal tersebut jika ingin disebut sebagai pemberani.
- Bali
Permainan sabung ayam disebut dengan Tajen di Bali. Tajen berasal dari tabuh rah yang merupakan salah 1 upacara adat dari masyarakat beragama Hindu. Upacara ini bertujuan untuk mengagungkan dan mengharmoniskan hubungan antara manusia dengan Buddha. Pada upacara tajen ini menggunakan hewa peliharaan untuk dikurbankan seperti kerbau, babi, itik, ayam, dan binatang ternak yang lainnya. Cara pengorbanan hewan ini dengan cara menyembelih leher binatang tersebut setelah dibacakan mantra oleh pemuka agama yang terkait. Upacara adat yang menggunakan sabung ayam disebut dengan lontar Yadnya Prakerti. Sabung ayam yang dilakukan dalam upacara adat ini bertujuan untuk mengadakan pertarungan yang suci. Pertarungan ini sudah dilakukan bahkan sejak jaman purbakala. Hal ini bisa dibuktikan berdasarkan prasasti Batur dan prasasti batuan pada tahun 944 saka.
Demikianlah informasi mengenai asal – usul sabung ayam. Semoga bisa memberikan anda informasi yang baru dan bermanfaat. Terima kasih!